Banten,TargetOnlineNews.com – Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, didampingi Tim Percepatan Pembangunan Daerah Bidang Lingkungan Hidup Dr. Inoki Ulma Tiara, melakukan kunjungan kerja ke Pusat Sarana Pengendalian Lingkungan Hidup (PUSARPEDAL) di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/8/2025). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH RI, yang mendorong pemerintah daerah meningkatkan kapasitas pengelolaan lingkungan hidup.
Kehadiran rombongan disambut langsung oleh Kepala PUSARPEDAL, Sinta Saptarina Soemiarno, beserta jajaran. Dalam pertemuan tersebut, Wabup Ahmad Fadly menyampaikan maksud kedatangannya untuk menjajaki kerja sama terkait rencana pembangunan laboratorium lingkungan hidup di Kabupaten Tanah Datar.
“Kita berharap di Tanah Datar bisa segera dibangun laboratorium lingkungan hidup. Dengan begitu, semua urusan yang memerlukan penelitian laboratorium dapat diselesaikan lebih cepat. Selain itu, keberadaan laboratorium juga akan memberi kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Fadly.
Menanggapi hal tersebut, Kepala PUSARPEDAL, Sinta Saptarina Soemiarno, menyatakan dukungan penuh atas rencana tersebut. Ia menegaskan, ketersediaan laboratorium lingkungan hidup di daerah sangat penting mengingat jumlahnya di Indonesia masih terbatas.
“Saat ini laboratorium yang ada di Indonesia tidak banyak, baru sekitar 403 yang sudah terakreditasi dan 224 yang teregistrasi di KLHK. Lebih dari separuhnya berada di Jawa, sisanya tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan hanya satu di Papua. Untuk itu, kami sangat mendukung inisiatif Pemda membangun laboratorium,” ujar Sinta.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH RI menegaskan bahwa keberadaan laboratorium lingkungan hidup di daerah akan menjadi ujung tombak pemantauan kualitas udara, air, dan tanah.
“Laboratorium daerah akan mempercepat respons terhadap isu pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kami mendorong setiap pemerintah daerah yang mampu untuk membangunnya,” ujar Menteri.
Pembangunan laboratorium ini diharapkan tidak hanya mempercepat proses kajian lingkungan, tetapi juga meningkatkan kapasitas daerah dalam pengendalian dan pemantauan kualitas lingkungan, sejalan dengan target nasional penguatan tata kelola lingkungan hidup (Ris1)
Komentar