Sawahlunto, TargetOnlineNews.com – Di tengah hiruk-pikuk bisnis modern yang penuh ambisi, Hery Setiawan — penggiat madu Galo-Galo Cupiang asal Sawahlunto — justru memilih pendekatan yang berbeda: santai tapi konsisten. Tanpa gegap gempita promosi atau target muluk-muluk, madu Galo-Galo justru makin mencuri perhatian dunia.
“Gerak santai saja, nggak perlu terlalu berambisi,” ujar Hery dengan senyum khasnya. Namun, di balik gaya bicaranya yang kalem, langkah Hery dalam membesarkan koloni lebah Trigona (lebah tanpa sengat, atau galo-galo) tak bisa dianggap remeh.
Baru-baru ini, sebanyak 100 kotak tambahan disiapkan untuk memperkuat produksi madu Galo-Galo yang terus mengalami peningkatan permintaan. Itu artinya, produksi madu akan makin deras, seiring perluasan koloni dan jaringan pemasaran.
“Orang bilang jual madu itu susah, tapi kami justru siap nambah koloni,” kata Hery dengan nada yakin. Di saat banyak pegiat madu lainnya bergulat dengan pemasaran dan kestabilan produksi, Madu Galo-Galo Cupiang justru tumbuh stabil, bahkan mulai merambah pangsa pasar internasional.
*Pasar Dunia Mulai Melirik*
Madu Galo-Galo punya keunikan sendiri. Selain teksturnya yang lebih encer dan rasa yang lebih asam-manis dibanding madu biasa, kandungan antioksidan dan manfaat kesehatannya jauh lebih tinggi. Hal inilah yang membuat pasar luar negeri, terutama di Asia dan Eropa, mulai melirik produk lokal dari Santur Sawahlunto ini.
Tanpa strategi promosi besar-besaran, Hery dan tim lebih memilih membiarkan kualitas berbicara. Dari mulut ke mulut, dari kemasan sederhana yang dikirim ke pelanggan loyal hingga kerja sama komunitas peternak, nama Madu Galo-Galo Cupiang terus menguat.
*Ekspansi, Tapi Tetap Lestari*
Menariknya, ekspansi produksi ini tetap dilakukan dengan prinsip kelestarian lingkungan. Heri memastikan bahwa penambahan koloni tetap menjaga ekosistem lokal dan tak mengganggu keseimbangan alam.
“Yang penting bukan cuma banyaknya madu, tapi bagaimana cara kita merawat lebah dan lingkungan sekitar,” ujar Hery, yang juga aktif membina peternak pemula di wilayah sekitarnya.
Kini, dengan tambahan 100 kotak baru dan permintaan pasar yang terus tumbuh, madu Galo-Galo Cupiang menjadi bukti bahwa bisnis bisa maju dengan cara yang tenang, terukur, dan berpijak pada kualitas. Dari sudut Kelok Macan Karang Anyar desa Santur kota Sawahlunto yang sejuk, madu lokal ini siap mencicipi manisnya pasar global. (Ris1)
Komentar