oleh

RSUD Sawahlunto “Diperiksa” Wali Kota: Warga Butuh Dilayani, Bukan Diabaikan

SAWAHLUNTO, TargetOnlineNews.com – Tak ingin terus menerima keluhan tanpa kepastian tindak lanjut, Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Sawahlunto pada Selasa, 24 Juni 2025. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas—tapi sinyal tegas bahwa pelayanan kesehatan yang tak optimal tak bisa lagi ditoleransi.

Dalam sidak yang berlangsung hampir dua jam, Wali Kota Riyanda berdialog langsung dengan pasien rawat jalan dari berbagai poli, mengamati sistem antrean, mengecek kenyamanan ruang tunggu, dan menyoroti langsung sikap para petugas medis. Ia juga menggelar diskusi serius dengan jajaran dokter, perawat, dan manajemen rumah sakit.

“Kami menerima cukup banyak laporan dan keluhan dari warga. Ini bukan soal teknis semata, tapi menyentuh masalah kepercayaan masyarakat terhadap RSUD. Maka, kita tidak bisa menunggu. Pembenahan harus dimulai bertahap dari sekarang, secara menyeluruh dan menyentuh akar masalah,” ujar Wali Kota tegas.

Pernyataan tersebut mencerminkan keresahan publik yang selama ini hanya menggema di media sosial dan obrolan warung kopi. Kini, suara itu didengar langsung oleh pemimpin tertinggi kota. Tak ada lagi ruang bagi pembiaran, apalagi pembenaran.

Wali Kota menegaskan bahwa RSUD harus mereformasi sistemnya dari atas ke bawah. Seluruh lini, dari manajemen hingga petugas garda depan, dituntut untuk bersatu dalam visi baru: menjadikan rumah sakit sebagai ruang yang ramah, komunikatif, dan responsif terhadap kebutuhan pasien.

RSUD diminta menciptakan inovasi pelayanan publik, termasuk sistem antrean dan pemberian informasi medis yang terbuka dan mudah diakses;

Untuk meningkatkan empati, Wali Kota menyarankan penyediaan air minum dan fasilitas ringan di ruang tunggu bagi pasien dan keluarga;

Dari sisi etika, seluruh tenaga kesehatan diingatkan untuk menumbuhkan budaya kerja berbasis keramahan, ketepatan, dan rasa hormat terhadap pasien.

“RSUD bukan hanya tempat berobat, tapi cermin bagaimana negara hadir di tengah masyarakat. Kalau pelayanannya dingin dan kaku, bagaimana mungkin warga merasa dipedulikan?” ucap Wali Kota dalam nada yang cukup tegas.

Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar reformasi layanan publik di Sawahlunto. Pemerintah menempatkan sektor kesehatan bukan sekadar sebagai layanan teknis, tetapi sebagai hak dasar dan titik temu moral antara negara dan warganya.

Sidak ini jelas jadi peringatan serius: pembenahan RSUD tak boleh lagi ditunda. Warga menuntut bukti, bukan janji. Dan Wali Kota Riyanda, tampaknya, tak mau tinggal diam. (Ris1)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *