Sawahlunto, TargetOnlineNews.com – Di balik tenangnya alam pedesaan, geliat baru mulai terasa. Desa-desa wisata kini bukan sekadar destinasi foto-foto atau tempat healing singkat. Lebih dari itu, mereka mulai melangkah mantap menuju arah baru: pembangunan geowisata berkelanjutan.
Geowisata, yang memadukan kekayaan geologi, budaya lokal, dan nilai edukasi, kini menjadi konsep unggulan dalam pengembangan desa wisata. Bukan cuma menjual keindahan alam, tapi juga menjaga agar kekayaan alam itu tetap lestari — sambil menyejahterakan masyarakatnya.
“Geowisata itu bukan hanya tentang batu atau bukit. Tapi bagaimana alam, budaya, dan manusia bisa saling menguatkan,” kata salah satu penggiat desa wisata, Robert, saat ditemui di sela Ngopi Sadis (Nopi Sambil Diskusi) pembangunan desa wisata berkelanjutan, Sabtu(21/6/25)
Langkah-langkah konkret mulai dijalankan. Mulai dari pelatihan pemandu wisata berbasis geologi dan budaya, penyusunan jalur interpretasi alam yang ramah lingkungan, hingga penguatan produk UMKM lokal yang mengangkat cerita dari tanah kelahiran mereka.
Tak hanya itu, pelibatan masyarakat menjadi kunci utama. Warga desa tak lagi hanya sebagai penonton, melainkan aktor utama. Dari anak muda hingga tokoh adat, semua dilibatkan untuk menjaga warisan alam dan budaya secara aktif.
“Yang kami bangun bukan hanya destinasi, tapi kesadaran,” ujar salah satu pendamping wisata di kawasan bekas tambang Ombilin, Sawahlunto.
Pemerintah daerah, akademisi, hingga mitra swasta turut digandeng. Kolaborasi menjadi fondasi. Targetnya jelas: menciptakan desa wisata yang tidak musiman, tapi berkelanjutan — yang bisa dinikmati sekarang dan diwariskan ke generasi mendatang.
Meski jalan masih panjang, optimisme sudah tertanam kuat. Dengan pendekatan yang terukur dan berbasis data, desa wisata kini tidak lagi hanya “tempat singgah”, tapi menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata bisa ramah lingkungan, memberdayakan masyarakat, dan tetap menjaga nilai-nilai lokal.
Seiring semangat itu, desa-desa wisata di Sumatera Barat — termasuk yang berada di kawasan Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin, Sawahlunto— siap menyongsong era baru: dari desa biasa menjadi desa geowisata berkelas dunia. (Ris1)
Komentar