
Pakaian yang kaya ornamen itu bukan sekadar perlengkapan tampil saat upacara adat. Di dalamnya tersimpan pesan tentang jati diri dan akar budaya Minangkabau yang ingin diwariskan kepada generasi muda sejak dini.
Wali Kota Riyanda Putra mengatakan bahwa pelestarian budaya harus dimulai dari sekolah, tempat generasi baru menata masa depan mereka.
“Kita ingin anak-anak Sawahlunto tumbuh sebagai generasi yang modern, percaya diri, tapi tetap kokoh dengan identitas Minangkabau. Program seperti ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan itu,” ujar Riyanda.
Ia memuji langkah legislatif yang dinilai responsif terhadap kebutuhan sekolah dan masyarakat.
“Saya sangat menghargai komitmen Pak Siadi. Ini contoh nyata bagaimana aspirasi masyarakat benar-benar diwujudkan untuk kepentingan pendidikan dan budaya,” lanjutnya.
Sementara itu, Siadi (Keke) menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil dialog dengan masyarakat dan pihak sekolah yang membutuhkan dukungan sarana budaya.
“Kami ingin anak-anak merasa bangga mengenakan pakaian adat mereka. Ini bukan hanya pakaian, tetapi simbol kebudayaan yang perlu mereka kenali dan cintai sejak sekarang,” ungkapnya.
Menurut Siadi, generasi muda harus terus dikenalkan pada nilai-nilai adat agar tidak tergerus oleh perubahan zaman.

Kolaborasi antara DPRD dan Pemerintah Kota Sawahlunto tersebut menjadi penegasan bahwa pendidikan dan budaya dapat berjalan berdampingan, menguatkan identitas lokal sekaligus membentuk karakter generasi bangsa. (Ris1)



















Komentar