Sawahlunto, TargetOnlineNews.com – Perpustakaan Umum Kota Sawahlunto bukan lagi sekadar tempat membaca dan meminjam buku. Setiap hari Sabtu, perpustakaan yang dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Sawahlunto ini disulap menjadi ruang belajar aktif dan menyenangkan bagi berbagai kalangan, dari anak-anak hingga remaja.
Melalui program inklusi sosial yang dikembangkan oleh DPK Sawahlunto, tiga kegiatan edukatif utama hadir rutin setiap akhir pekan: Kober Matematika, English Club Adinegoro, dan kelas catur yang merupakan hasil kolaborasi dengan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sawahlunto.
*Kober Matematika: Menyenangkan dan Berbasis Permainan*
Kober Matematika adalah salah satu program favorit anak-anak. Dengan metode belajar yang menyenangkan dan berbasis permainan, anak-anak diajak untuk mencintai pelajaran matematika tanpa tekanan. Kelas ini dipandu oleh relawan pengajar muda yang berpengalaman dalam metode pengajaran numerasi yang aplikatif dan ramah anak.
“Anak-anak jadi lebih berani mencoba, tidak takut salah. Matematika jadi seperti main teka-teki,” ujar Ibu Tia, salah satu orang tua peserta.
*English Club Adinegoro: Lancar Bahasa Inggris sejak Dini*
Sementara itu, English Club Adinegoro menjadi ajang seru untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris. Dengan pendekatan praktik langsung—melalui storytelling, games, dan role play—anak-anak tampak antusias dan aktif berpartisipasi.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada kemampuan berbicara, tetapi juga melatih kepercayaan diri peserta untuk tampil dan berinteraksi dengan bahasa internasional tersebut.
“English Club ini membantu anak saya berani berbicara. Sekarang dia sudah bisa memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris tanpa malu-malu,” ungkap Pak Wawan, wali murid lainnya saat ditemui media di Perpustakaan Umum Adinegoro, Sabtu (22/6/25)
*Kelas Catur: Latih Konsentrasi dan Strategi*
Kegiatan edukatif tak berhenti di sana. DPK Sawahlunto juga menjalin kerja sama dengan Percasi Sawahlunto untuk membuka kelas catur yang terbuka untuk umum. Kelas ini bukan hanya diperuntukkan bagi calon atlet catur, tapi juga anak-anak dan remaja yang ingin melatih konsentrasi, logika berpikir, dan pengambilan keputusan strategis.
“Dengan bermain catur, anak-anak tidak hanya bermain tapi juga belajar berpikir kritis dan sabar dalam mengambil keputusan,” ujar Ketua Percasi Sawahlunto, Nurilman yang juga adalah Anggota DPRD Sawahlunto.
*Inklusi Sosial di Perpustakaan: Lebih dari Sekadar Buku*
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto, Jon Hendri, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari pengembangan perpustakaan sebagai ruang inklusi sosial yang ramah, terbuka, dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.
“Perpustakaan bukan lagi hanya tempat baca, tapi juga tempat tumbuh, belajar, dan berinteraksi. Melalui kegiatan ini, kami ingin menjadikan perpustakaan sebagai pusat literasi yang hidup dan dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Program inklusi sosial di Perpustakaan Umum Sawahlunto dirancang untuk mendekatkan masyarakat pada sumber belajar nonformal yang berkualitas. Dengan pendekatan kreatif dan kolaboratif, perpustakaan kini menjadi tempat belajar yang seru dan menyenangkan, setiap Sabtu menjadi hari yang dinanti-nanti.(benny/ris1)
Komentar