oleh

SISSCa 2025 Angkat Songket Silungkang ke Level Nasional dan Internasional

Sawahlunto,TargetOnlineNews.com — Kota Sawahlunto kembali meneguhkan posisinya sebagai pusat pelestarian sekaligus inovasi songket Silungkang melalui gelaran Silungkang Fashion Heritage,Jumat (5/9/25) salah satu rangkaian utama Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa) 2025.

Acara yang dibuka oleh Ketua TP-PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kota Sawahlunto, Ny. Yori Gemitia Riyanda, menampilkan deretan karya busana berbahan songket Silungkang. Para model memperagakan rancangan yang memadukan motif tradisi dengan potongan modern, memperlihatkan bagaimana warisan lokal bisa berdialog dengan tren global.

Silungkang Fashion Heritage menjadi panggung kolaborasi antara pengrajin lokal dengan desainer nasional. Nama-nama seperti Yurita Puji, Muhammad Ridho, Dollas Songket, Vonny Andria, MojaoArt, Diarraz, serta komunitas Cynto Silungkang hadir dengan interpretasi khas mereka.
Koleksi yang ditampilkan tidak hanya menonjolkan estetika, tetapi juga keberanian mengolah songket Silungkang menjadi busana kasual, formal, hingga haute couture.

Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Barat, Ny. Harneli Mahyeldi, yang hadir langsung dalam acara ini, memberikan apresiasi tinggi. Menurutnya, Sawahlunto berhasil memperlihatkan bagaimana songket Silungkang tidak berhenti sebagai kain tradisi, melainkan terus hidup sebagai identitas budaya sekaligus produk ekonomi kreatif.

“Songket Silungkang memiliki posisi strategis dalam mengangkat nama Sumatera Barat ke ranah nasional dan internasional. Inisiatif seperti ini harus terus diperkuat agar generasi muda tetap bangga pada warisan leluhur,” ujar Harneli.

Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda Kota Sawahlunto, Ny. Yori Gemitia Riyanda, menegaskan bahwa ajang ini menjadi bukti nyata potensi besar kain lokal.
“Songket Silungkang tidak hanya bernilai sejarah dan budaya, tetapi juga memiliki daya tarik modern yang membuatnya kompetitif di pasar fashion. Inilah cara kita menjaga warisan leluhur sekaligus menjadikannya peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat,” tutur Yori.

Silungkang Fashion Heritage tidak sekadar parade busana, melainkan ruang perjumpaan antara generasi. Di satu sisi, para pengrajin mempertahankan teknik tenun tradisional yang diwariskan turun-temurun. Di sisi lain, para desainer mengolahnya menjadi karya yang bisa diterima pasar urban dan internasional.

Bagi Sawahlunto, ajang ini merupakan strategi memperluas pasar songket Silungkang, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai ikon budaya daerah. Tidak berlebihan bila acara ini disebut sebagai laboratorium kreatif yang menjembatani tradisi dengan modernitas.

Sebagai bagian dari rangkaian SISSCa 2025, Silungkang Fashion Heritage memperlihatkan bahwa karnaval ini bukan sekadar atraksi wisata, melainkan motor penggerak ekonomi kreatif daerah. Dengan menampilkan karya desainer ternama bersama pengrajin lokal, Sawahlunto berupaya menancapkan brand songket Silungkang sebagai produk unggulan yang mampu bersaing di kancah global.(Ris1)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *