SAWAHLUNTO,TargetOnlineNews.com – Halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sawahlunto pagi ini Jum’at (4/7/25) dipenuhi semangat baru. Dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah, Syafruddin, apel pagi berlangsung dengan penuh antusiasme dan menyiratkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan keagamaan di kota tambang bersejarah ini.
Dalam arahannya, Syafruddin menekankan bahwa hari ini menjadi momentum penting dengan agenda utama pelaksanaan santunan untuk anak yatim dan dhuafa, yang akan digelar habis Jum’at di Aula Kantor Kemenag.
“Ini adalah wujud nyata kepedulian kita terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan,” ujar Syafruddin di hadapan para ASN dan tenaga pendidik yang hadir.
Syafruddin juga mengangkat isu penting lainnya yang tengah dihadapi dunia madrasah di Sawahlunto: dampak dari hasil seleksi PPPK Tahap II. Sejumlah guru yang lolos seleksi telah ditempatkan di luar daerah, menyebabkan kekosongan tenaga pendidik di beberapa madrasah. Menanggapi hal ini, Syafruddin menegaskan bahwa pihaknya melalui Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) tengah mengupayakan solusi konkret agar aktivitas belajar-mengajar tetap berjalan optimal.
“Kami tidak tinggal diam. Saat ini sedang dilakukan pemetaan kebutuhan dan pengajuan solusi kepada pihak terkait. Tujuannya agar tidak ada madrasah yang terganggu proses pendidikannya akibat kekurangan guru,” jelasnya.
Apel pagi juga dimanfaatkan untuk menyampaikan persiapan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang akan segera dilaksanakan. Rakorda ini akan menjadi panggung strategis untuk mengevaluasi dan meningkatkan mutu akreditasi madrasah.
“Rakorda akan menjadi forum penting untuk menyusun langkah perbaikan, baik dari sisi manajemen, SDM, maupun fasilitas pendidikan. Kita ingin memastikan tidak ada madrasah yang tertinggal dalam hal mutu,” tegasnya.
Tak berhenti di situ, agenda besar lainnya juga telah dijadwalkan, yaitu Rapat Koordinasi (Rakor) UKS tingkat madrasah. Rakor ini akan melibatkan MAN Kota Sawahlunto, MTsN 1, dan MIN 3, yang bertujuan memperkuat sinergi dan meningkatkan layanan kesehatan siswa.
“UKS bukan sekadar program formalitas, tetapi bagian penting dari upaya menciptakan madrasah yang sehat, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang peserta didik secara holistik,” kata Syafruddin.
Dengan berbagai program yang berjalan paralel—mulai dari santunan sosial, penataan tenaga pengajar, peningkatan mutu akreditasi, hingga penguatan layanan kesehatan di madrasah—Kemenag Sawahlunto kembali menegaskan komitmennya untuk hadir secara utuh dalam dunia pendidikan.
“Madrasah bukan sekadar tempat belajar, tetapi tempat membangun karakter, kualitas hidup, dan masa depan. Kami akan terus bekerja, berkoordinasi, dan berinovasi untuk itu,” tutup Syafruddin.(ris1)
Komentar