oleh

Pembangunan Geowisata Berkelanjutan di Sawahlunto Butuh Sentuhan Serius dari Pemerintah Daerah

Sawahlunto,TargetOnlineNews.com – Di tengah geliat desa-desa wisata yang mulai menapaki konsep geowisata berkelanjutan, satu hal menjadi sorotan utama: pembangunan ini tak bisa berjalan sendiri. Butuh lebih dari semangat warga. Butuh dukungan nyata, perhatian khusus, dan sentuhan kebijakan dari pemerintah daerah serta instansi terkait.

Geowisata, yang merupakan pendekatan wisata berbasis kekayaan geologi, lingkungan, dan budaya lokal, kini dilirik sebagai masa depan pariwisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga menjaga kelestarian alam dan menghidupkan kembali identitas lokal.


Namun demikian, potensi sebesar apa pun tidak akan tumbuh optimal jika tidak diiringi dengan dukungan struktural dari pemangku kebijakan.

“Warga di banyak desa, termasuk di Talawi, sudah mulai bergerak. Mereka mulai menggali potensi lokal, menata jalur wisata, bahkan membuat produk kreatif berbasis tambang dan alam. Tapi tanpa regulasi yang mendukung, bantuan program, dan fasilitas penunjang, langkah itu bisa berhenti di tengah jalan,” ujar salah satu penggiat geowisata setempat, Petra Ramadona yang lebih akrab disapa Robert, Minggu (22/6/25) usai melakukan survey potensi pengembangan Desa Wisata Rantiah.

*Apa Saja Dukungan yang Dibutuhkan?*

Menurut Robert yang juga Wakil Ketua BP Geopark Nasional Sawahlunto, ada beberapa bentuk dukungan konkret yang dinilai sangat dibutuhkan masyarakat untuk mempercepat pembangunan geowisata antara lain:

✅ 1. Integrasi Geowisata dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD)
Memastikan konsep geowisata masuk ke dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah sebagai prioritas, bukan hanya wacana.

✅ 2. Penyediaan Infrastruktur Penunjang
Jalan akses, papan informasi geosite, jalur interpretasi, pusat informasi wisata, hingga tempat istirahat yang layak harus jadi perhatian bersama.

✅ 3. Pendampingan dan Pelatihan Teknis
Dinas Pariwisata dan dinas lingkungan hidup perlu turun langsung memberikan pelatihan soal pemanduan wisata, konservasi, hingga pengembangan ekonomi kreatif lokal.

✅ 4. Bantuan Promosi dan Branding Kawasan Wisata
Geowisata butuh diperkenalkan secara luas. Dukungan promosi lewat event daerah, website resmi, hingga media sosial resmi sangat menentukan eksistensinya.

✅ 5. Skema Pendanaan Inklusif
Mulai dari program dana desa tematik wisata, CSR perusahaan sekitar, hingga kolaborasi dengan perguruan tinggi atau lembaga donor.

*Kunci: Kolaborasi Lintas Sektor*

Geowisata tidak bisa dijalankan satu OPD saja. Dibutuhkan kolaborasi antara Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU, Bappeda, akademisi, hingga komunitas lokal. Semua harus duduk bersama dalam satu visi: membangun pariwisata yang ramah alam, memberdayakan warga, dan berkelanjutan.

“Kalau bicara Talawi, ini bukan sekadar kawasan bekas tambang. Ini laboratorium hidup. Ada potensi besar untuk dijadikan pusat edukasi geologi dan sejarah pertambangan, bahkan bisa jadi ikon wisata dunia. Tapi perlu tangan-tangan kebijakan yang hadir secara aktif,” tambahnya.

Harapannya jelas lanjut Robert, ke depan, pembangunan geowisata tak lagi sekadar inisiatif masyarakat. Tapi menjadi gerakan bersama yang didukung penuh oleh pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan.

“Karena hanya dengan dukungan yang menyeluruh, geowisata bisa benar-benar hidup, tumbuh, dan berdampak — tidak hanya hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang” pungkasnya.(ris1)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *